Mobil Dinas Pertama Soekarno Hasil Rampasan dari Jepang!

Nov 10, 2023

Bertepatan dengan 10 November sebagai Hari Pahlawan, pasti banyak yang tidak mengetahui industri otomotif ikut menjadi saksi sejarah di dalamnya. Contoh paling sederhana ialah praklamator Indonesia, Soekarno yang menggunakan Buick-8 untuk menjadi tunggangan pertama dan menjadi mobil kepresidenan pertama saat masa bakti dirinya sebagai presiden pertama Republik Indonesia.

Namun menariknya, ternyata Buick-8 ini bukanlah pembelian resmi, melainkan hasil rampasan dari Jepang.

Sejarah mencatat bahwa sahabat Soekarno, Sudiro, berhasil mengakali sopir Departemen Perhubungan Jepang untuk memberikan kunci Buick-8. Sudiro kemudian membawa limosin tersebut ke kediaman Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, dan sejak saat itu, Buick-8 menjadi kendaraan resmi Presiden untuk melaksanakan tugasnya.

Sebagai informasi, Buick adalah perusahaan otomotif asal Amerika Serikat yang merupakan anak perusahaan dari General Motors. Buick-8 milik Soekarno ini hanya diproduksi pada tahun 1939.

Di dunia, mobil ini hanya diproduksi sebanyak 1.451 unit dan salah satunya masih berada di Indonesia. Mesinnya berkapasitas 5.248cc, memiliki 8 silinder dan 2 katup di setiap silinder, menjadikannya salah satu mobil paling bertenaga pada masa itu.

Mobil ini mampu menghasilkan tenaga yang sangat baik pada zamannya, mencapai 141 hp pada 3600 rpm. Mesinnya memiliki perbandingan Bore X Stroke, yaitu 87.3 X 109.5.

Dari segi tampilan, Buick-8 terlihat sangat berwibawa. Dengan pelat nomer Rep-1 dan warna hitam yang elegan melingkupi sekujur bodi mobil, Buick-8 berhasil mencerminkan kemewahan dan tampak seperti mampu menjaga 'rahasia negara' yang mungkin dibicarakan di dalam kabin mobil. Selain itu, mobil ini dilengkapi dengan selembar kaca pemisah antara penumpang dan pengemudi, yang bisa dibuka dengan tuas yang diputar.

Kepala Biro Umum Sekretariat Presiden, Erry Hermawan, menyatakan bahwa mobil berusia 83 tahun ini masih terawat dengan baik dan bahkan dapat berjalan dengan sempurna.

"Ini masih bisa jalan," kata Erry dalam pemberitaan detikOto pada tahun 2022 lalu.